Laman

Senin, 02 November 2020

Prague, Czech Republic 2015

Pada tanggal 13 Juli 2015, saya terbang menuju Praha dari Oslo dengan menggunakan pesawat langganan yang sampai pada jam 21.25 malam. Saya bertemu dengan teman saya di airport Praha dan kita menuju ke tempat host couchsurfing. Setelah itu, kita mengobrol sebentar dan kemudian langsung beristirahat. Keesokan harinya, kita makan pagi di tempat makan china dan aku menggunakan tinder untuk bertemu seseorang yang juga sedang di Praha pada siang harinya. Setelah makan, kita berjalan menuju ke central Praha dan berfoto-foto ke gedung parlement, st. salvator church, dan old town Hall. Pada siang harinya, kita bertemu dengan seorang cowok dari tinder berkebangsaan Amerika. Kita pun jalan-jalan di sekitar untuk mencoba makan kurtosh untuk pertama kalinya, makan siang dengan Goulash, dan mencoba absinth di Absintherie museum, dan melihat ice pub. Pada malam harinya, kita pergi makan malam di dekat tempat host dan menuju ke Harlys Bar. Aku menghabiskan malam dengan cowok Amerika tersebut yang juga telah memperkenalkanku dengan teman barunya yang berasal dari Amerika (2 cewek). Keesokan harinya, aku pun semakin dekat dengan cowok Amerika tersebut dan kita berencana untuk berjalan kaki menyebrangi jembatan, menanjak menuju kastil, dan lunch didaerah pantai. Setelah itu, aku sangat lelah karena telah berjalan sangat jauh dan merasa kurang ada chemistry dengan dia (walaupun dia kadang dm instagramku sampai sekarang). Kita pun mengakhiri malam dengan makan malam bersama di restaurant Thailand dengan dia dan temanku. Finally, kita berpisah dan aku pergi menuju Budapest menggunakan bis malam express student agency jam 23.00.

Mencoba Goulash dan Absinthe

Berkeliling sekitar Praha

Makanan di Praha dari Goulash, makanan Cina, dan makanan Thailand

Aku, temanku, dan cowok dari Amerika

Pertunjukan di sekitar Praha Central

Milan dan Verona Italy, 2015-2016 (2 hari, 1 malam)

Saya pergi ke Milan untuk setengah hari dari Bergamo Airport menggunakan bus yang memakan waktu sekitar satu jam perjalanan (membeli tiket bus seharga 5 euro) kemudian membeli tiket 24 jam (4,8 euro di tabacchi) dan menjelajahi kota selama setengah hari. Sesampainya di Milan, saya keliling ke grand gothic cathedral, duomo,opera La Scala, Pinacoteca di Brera, the mark of Leonardo da vinci, expo, Milan central, dan tempat makan terdekat di daerah Naviglio Grande sungai untuk makan tiramisu sebelum pergi menuju Verona, Italy untuk merayakan malam tahun baru 2016. Kereta dari Milan ke Verona pada saat itu tidak begitu terorganisir dan membuat saya mengantri sampai ketinggalan kereta. Kemudian, saya membeli tiket baru yang lebih mahal yaitu 21,5 euro di tempatnya langsung dari harga sebelumnya (9,5 euro melalui internet booking). 




Milan, Italy 2015

Sesampainya di Verona, saya menemui host couchsurfing di daerah suburb Verona dan menaruh tas saya ditempatnya. Kita pun kemudian pergi merayakan tahun baru di colosseum Verona dan berjalan-jalan di sekitar central. Keesokan paginya, saya tidak bisa menemukan transportasi umum untuk berjalan-jalan di sekitar sebelum pulang ke Copenhagen. Saya pun bertanya dengan orang-orang sekitar dengan bahasa isyarat karena jarang ada orang yang bisa bahasa Inggris. Orang-orang sekitar menyarankan untuk hitch-hike atau naik taksi. Berhubungan saya tidak punya uang, saya pun memaksakan diri untuk hitch-hike selama 20 menit. Akhirnya, ada bapak tua yang mau mengantar saya karena searah dengan tujuan beliau. Saya pun kemudian berjalan kaki mengelilingi central Verona dan pergi ke tempat seperti tempatnya romeo dan juliet, Roman theatre dan archaelogical museum, Chiesa di Santa Maria Antica, Arche Degli Scaligeri, Giardiano Giusti, dan diakhiri dengan makan seafood pasta di daerah sekitar. Setelah itu, saya menuju airport menggunakan taksi dengan seseorang yang saya ajak untuk sharing cost taksi ke Airport. Disini, saya sangat beruntung karena masih bisa mendapatkan orang yang mau sharing cost taxi ke Airport tidak seperti waktu di Roma.

NYE di Verona


Budapest, Hungary 2015

Dari Praha menggunakan Student Agency bis dengan harga 18 Euro pada tanggal 15 Juli 2015. Sesampainya di Hungary, aku tinggal menggunakan couchsurfing dan host aku dari Jerman sendirian. Host aku seorang lelaki dimana cukup awkward dan aku agak segan tinggal dengan beliau. Keesokan paginya, aku membeli 48 jam tiket transportasi dan aku pergi sendirian berkeliling ke Buda Hills di bagian barat dan Mathias church.


Hari pertama di Budapest
 
Di malam harinya, saya ditemani orang dari tinder untuk pergi ke popular club di malam hari seperti otkert, doboz, dan instant club fogaz. Aku pun bertemu dengan teman baru diclub dan berpisah dengan orang yang menemaniku dari tinder. Ketika akan masuk ke club aku sksd sama cowok yang tidak dikenal untuk bisa masuk gratis sebagai couple dan menggunakan gelang tersebut. Aku bertemu dengan banyak teman baru 4 cewek dan 2 cowok dan diakhiri pulang bareng dengan 1 teman cewek dan 2 teman cowok. Kita pun bertukar facebook untuk bisa keep in touch terutama masih sampai sekarang dengan teman cowok dari Switzerland. 

Water Fountain di Margaret Island



Keesokan harinya, aku pergi ke national museum dan Israel museum bersama orang yang aku kencani dari tinder. Selanjutnya, pergi ke Great Plain di bagian timur dan sungai Danube, relaksasi di Margaret Island sambil lihat pertunjukan water fountain dengan musik, keliling sekitar parlemen, dan diakhiri dengan makan random hungarian goulash di daerah sekitar. Hungarian goulash rasanya lebih terasa dibanding goulash dari Prague. Malam terakhir, aku jalan-jalan dengan orang yang aku kencani dari tinder, kita pergi minum wine, dan pergi keliling sungai melihat patung sepatu masa perang yahudi dan melihat parlemen di malam hari. Kita pun berpisah, saya pulang ke tempat orang yang saya tempati couchsurfing dan pulang keesokan paginya ke Copenhagen, Denmark untuk kembali bekerja sebagai Au Pair. 

 
     Parlemen di malam hari dan  makan daging rusa di daerah sekitar




Jumat, 26 Januari 2018

Porto, Portugal 2016

Pada tanggal 25 Mei 2015 dimana adalah sehari setelah ulang tahunku, aku merencanakan untuk pergi solo menuju Porto dari Copenhagen menggunakan pesawat promo "RA" seharga 229 dkk. Aku berangkat dari Copenhagen dari jam 21.25 dan sampai di Porto pada jam 23.50. Aku telah membooking 4 bed mixed room dengan harga 32 Euro untuk 2 malam di hostel "Garden House Hostel" dimana sangat bersih, dapat free breakfast, dan pelayananan yang ramah (recommended) yang terletak di tengah-tengah kota melalui hostelworld. Dari airport menuju hostel dengan tidak banyaknya transportasi umum lainnya, terpaksa menggunakan taksi yang sempat mengecohku untuk memutari jalan dan aku membayar 50 euro. 

Porto, Portugal 2016

Sesampainya di hostel, mereka menyarankanku untuk menuju klub malam dikarenakan pada saat itu adalah liburan nasional dan waktu check in mulai jam 6 pagi. Aku pun menitipkan tas di hostel dan bergegas menuju tempat yang disarankan hostel dan berjalan seorang diri mencari tempat tersebut. Aku melihat 3 orang gadis baru turun dari mobil yang telah diparkir, dan aku menanyakan alamat tersebut. Mereka pun mengajakku untuk ikut dengan mereka berhubung mereka pun berencana untuk pergi ke daerah tersebut untuk party. Aku pun mengikuti mereka dan mengobrol bersama mereka menuju tempat tersebut. Sesampainya disana, mereka mengenalkanku ke teman cewek lainnya yang ternyata masih mahasiswa dan disana terdapat banyak mahasiswa erasmus. Kita pun pergi ke banyak tempat party di daerah tersebut dengan gratis entrance karena mengikuti mereka. Oke, singkat cerita aku cukup gila pada malam itu dan ended with someone. Keesokan paginya, aku segera menuju hostel dan beristirahat setelah party dimana aku berencana bangun kembali pada jam 12 siang. Aku pun bangun dan berjalan-jalan sendiri mengelilingi porto, dimulai dari daerah dekat stasiun tua, central dimana terdapat tulisan besar PORTO, market makanan dan berkeliling mengitari daerah sekitar pelabuhan. Pada waktu lunch sendirian di Restaurant bernama "Costa", tiba-tiba ada seseorang yang memperhatikanku terus-terusan. 

Makan bebek (lupa nama menunya) di Costa

Dan ketika aku berencana untuk membayar makanan, seorang waitress berkata bahwa seseorang telah membayarnya. Kemudian orang yang menatapku, datang menghampiriku dan berkata kalau dia sukarela membayar makananku dimana aku sempat menolak akan tetapi dia meyakiniku dengan mengenalkan dirinya. Setelah itu, kita berbicara dan dia memberiku ajakan untuk mengguideku berkeliling Porto. Dia mengajakku ke gereja terkenal yang terdapat catacomb di dalamnya, kemudian ke tempat library dimana terkenal dengan miripnya tangga yang menyerupai film "Harry Potter". 












Ketika itu, kita pun berpisah sementara dimana aku balik ke hostel untuk beristirahat dan berencana untuk makan malam bersama. Aku bertemu dengan seorang wanita solo travel di dalam satu kamar dan dia mengajakku untuk makan francensinha (makanan terkenal yang wajib dicoba) bersama di Cafe Santiago. Aku pun mengajak seseorang yang sebelumnya aku temui untuk ikut bersama-sama kesana. Kita bertiga pun bertemu dengan mengantri untuk bisa makan di cafe santiago yang terkenal dengan makanan tersebut. Setelah hampir setengah jam menunggu, kita pun mendapat panggilan untuk bisa makan dan aku mengambil menu dimana tanpa menggunakan bacon di dalamnya. Kita pun membeli munuman wine port yang terkenal di daerah porto. 

Francensinha di Cafe Santiago

Setelah itu, kita pulang dan aku mengajak teman sekamarku untuk berjumpa dengan teman cewek-cewek yang sempat aku temui di klub malam. Kita pun party bersama-sama mengunjungi banyak bar dan setelah kecapaia, aku pun pulang dengan teman sekamarku. 

Party bersama Cewek-Cewek

Keesokan harinya, aku dan teman sekamarku, berencana untuk mengikuti "free tour" yang diadakan tempat hostel jam 10 siang. Kita pun mengelilingi Porto lebih lengkap dengan cerita sejarah di dalamnya. Kemudian, aku berencana bertemu kembali dengan seseorang yang waktu itu aku temui dengan teman sekamarku untuk mengitari malam hari Porto setelah siang harinya aku menghabiskan waktu di pantai. Kita pergi menuju puncak Porto, jembatan yang disebut "Gustavo Eiffel" , dan diakhiri dengan karaoke bar untuk malam terakhir aku di Porto.



Brussels & Antwerp, Belgium 2014

Pada tanggal 23 Mei 2014, Hostmom mengantarkanku menuju stasiun Breda di Belanda untuk keberangkatanku menuju Brussels, Belgia menggunakan kereta dengan harga 15 Euro. Aku menginap di tempat salah seorang couchsurfing yang tinggal di Brussels. Sesampainya di stasiun Brussels, aku bertemu dengan seseorang bernama "Nin" untuk pertama kalinya dan bersama "Gita" (sahabat yang aku kenal sudah sangat lama semenjak di Indonesia *trip Malaysia, Singapura, dan Thailand), kita mengelilingi Brussels. Kita pergi ke tempat Everard t'Serclaes, dimana katanya kalau menyentuh tangannya akan membawa keberuntungan. 


Brussels, 2014

Kemudian kita pergi ke daerah Manekin piss dan memakan escargot terdekat di sekitar tempat tersebut. Setelah itu, "Gita" harus kerja dan kita berpisah sementara dimana "Nin" selanjutnya berkeliling denganku ke daerah sekitar taman. Kita bercerita mengenai kisah kita sebagai Au Pair. Host ku akan menjemputku setelah dia pulang kerja di daerah dekat toko Asia dan Nin pun mengantarkanku kesana dan kita pun pergi ke tempat Hostku tersebut.  Sesampainya di tempat Host, aku berencana untuk membuat rendang dan makan malam bersama-sama juga merayakan ulang tahunku dimana "Gita dan Pacarnya" akan menyusul kesana. Kita pun makan bersama-sama dan bermain game yang di punyai oleh Hostku di Brussels sampai malam dimana tanggal 24 Mei adalah ulang tahunku. 



Keesokan harinya, kita berencana untuk mengelilingi Brussels dimana ada Jazz Festival pada saat itu ditengah kota. "Gita dan Pacarnya" menjemputku dan "Nin" dengan mobil menuju ke tempat tersebut dan setelah itu kita pergi ke atomium dan makan malam bersama-sama dimana pacarnya "Gita" mentraktirku makan. 

Waffel dan Escargot

Kita berencana untuk besok pergi ke Antwerp tetapi "Nin" tidak bisa ikut dikarenakan dia harus kerja. "Gita dan Pacarnya" menjemputku kembali dan kita pergi bersama-sama ke Antwerp dan berjalan-jalan di sekitar Antwerp dan bertemu dengan orang Indonesia lainnya (temannya Gita). 

 
Antwerp, 2014


Tanpa disangka, "Pacarnya Gita" menawariku untuk mengantarkanku pulang ke Belanda bersama dengan teman "Gita" yang lain untuk turun di Utrecht. Aku pun balik ke tempat Hostfamku yang pada waktu itu mempunyai rumah di daerah "Loenersloot" dengan menggunakan 1 kali bus dari Utrecht.

Norway 2015


Pada liburan musim panas, pada tanggal 4-12th July 2015, aku pergi bersama Host Family menggunakan mobil dan kapal Ferry menuju Norway. Perjalanan cukup lama dan sesampainya di pelabuhan Kristiansand kita melanjutkan perjalanan menuju Arendal. Kita pun menginap di sebuah villa terpencil yang sangat jarang terdapat transportasi umum. Aku merencanakan sebelumnya, untuk pergi ke Oslo selama sehari setelah seminggu bersama mereka. Seminggu bersama Host Family, aku pun mempunyai waktu untuk mengitari pulau, dimana aku menggunakan aplikasi tinder untuk mencari orang yang bisa membawaku berkeliling daerah sekitar. Dipikir-pikir cukup berbahaya kalau menggunakan aplikasi tersebut tanpa memilih orang yang benar-benar ingin bertemu hanya untuk menemani berjalan-jalan sekitar, akan tetapi it WORKS!. Dimulai dengan seseorang yang akan menjemputku dari tempat terpencil yang aku tinggali. Dia menjemputku dengan mobil dan kita mengelilingi kota Arendal dan dia sempat menawarkan diri untuk mengantarkanku menuju bus stop untuk pergi ke Oslo. Aku mengelilingi Arendal, dengan lunch di restaurant tengah kota yang pada saat itu sangat cerah di siang hari.

Makanan Greece di Norway

Disana terdapat danau ditengah kota dan kapal-kapal pesiar. Keesokan harinya, kita pergi ke tempat perkemahan bernama "Hove", yang tadinya berencana berenang harus di cancel karena banyak ubur-ubur yang bisa menyengat dan angin pun sangat besar. Kita pun pergi menikmati cuaca dengan bersantai di atas rerumputan dengan strawberry dan minuman di dekat pantai.

Arendal, Norway 2015

Di hari lainnya, aku bertemu dengan seseorang yang bersedia untuk mengajakku ke tempat yang cukup indah didekat lautan dengan tebing-tebing yang cukup tinggi dengan menggunakan Jeep di dekat wilayah Arendal bernama Tromoy. Kita pun bercerita mengenai pengalaman-pengalaman traveling ke tempat-tempat yang pernah di kunjungi.




Selain itu, aku berkunjung di daerah sekitar Arendal, aku pun berkunjung ke Grimstad dengan seseorang yang menawarkan diri untuk menemani berjalan-jalan. Dipikir-pikir orang Norwegia itu  SUPER NICE! dimana mereka sopan dan sangat open minded. Aku pun mengitari daerah Grimstad mulai dari museum dan rumah-rumah sekitar yang bercatkan warna putih. 

 Grimstad, Norway

Grimstad terkenal dengan Henrik Ibsen yang ketika dia masih muda tinggal di kota ini. Setelah seminggu di daerah sekitar Arendal, aku pun dijemput dengan orang yang aku kenal yang berjanji akan mengantarkanku ke bus stop "nettbus". Waktu itu aku booking "nettbus", 2 hari sebelum keberangkatan melalui website dengan memesan youth ticket seharga 139 NOK. Keberangkatan pada tanggal 12-13th July 2015 jam 07.50 pagi sampai Oslo pada jam 11.45 pagi. Sesampainya di Oslo, aku mencari rumah couchsurfing yang telah menerima requestku untuk menginap. Mereka tinggal di daerah pusat kota dan berasal dari Italia, dimana aku mendapatkan sebuah kamar dengan sofa yang bisa aku tiduri. Aku membeli tiket transportasi untuk 48 jam perjalanan seharga 90 NOK untuk mengelilingi Oslo. Aku pun pergi mengunjungi banyak tempat menggunakan transportasi umum seperti ke daerah central, dekat station terdapat patung macan besar, Akershus Fortress, dan opera house. 


 
Oslo, Norway

Hostku mengajak dinner bareng untuk makan spaghetti bolognese bersama-sama, setelah itu salah seorang yang menghostku mengajakku untuk tour malam ke sebuah klub terkenal sekitar dan cukup mengantri untuk bisa masuk ke tempat tersebut. Sesampainya di dalam klub, aku pun menikmati musik live Jazz yang pada saat itu sedang panggung di klub tersebut.

 
Pertunjukkan Jazz Music

Keesokan pagi harinya, aku mengunjungi museum viking, 2 taman yang  terkenal di Oslo, tempat orang biasa bermain ski (berhubung musim panas pada saat itu jadi tidak bisa main ski) dan membeli souvenir. Aku pun makan siang di tempat makan asia dekat rumah host dengan harga nasi goreng yang cukup murah sekitar 9 euro termasuk minum. Pada malam harinya, host mengajakku dinner bersama dengan Lasagna buatannya. Keesokan harinya aku pun pergi ke Airport untuk trip menuju Praha dan Budapest.